Kelompok Creativeku
By Amin Haryanto 4 c
NIM : A 510110126
Kelompok ini sangat creative, dan cukup menyenangkan. Saya sangat mengapresiasi kelompok ini. Kelebihan kelompok ini antara lain :
1. Senantiasa mengkoordinir anggotanya dalam mengerjakan tugas.
hal ini akan membuat anggotanya merasa memiliki tanggung jawab.
2. Membicarakan apa yang akan dikerjakan
3. Selalu memberikan masukan antar anggota.
Tentunya hal itu semua tidak lepas dari bimbingan Ibu Dosen terhormat yaitu , Ibu Nur Amalia M, Teach. Sebagaimana kita tahu Ibu Amalia selalu membibing kami dalam kesusahan saat membuat media pembelajaran. Dari tidak tahu menjadi tahu. Pengalaman beliau selama Studi di Melbourne University, Melbourne, Australia sangat membantu saya mengenai pendidikan di negara maju. Saya sendiri suatu saat ingin studi kesana, atau bahkan ke Harvard University.
Mengenai refleksi diri saya pribadi saya akui saya tidak bisa mengikuti kegiatan perkuliahan secara maksimal. Hal ini dikarenakan beberapa hal yaitu :
1. Saya harus menangani pekerjaan saya sebagai pelaksana proyek dari sebuah proyek pekerjaan di sebuah perusahaan kontraktor berbentuk CV dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan LPSE Jateng, Dimana dalam hal ini saya sebagai pimpinan pelaksana. Hal ini dikarenakan untuk membiayai kuliah saya juga harus bekerja terlebih dahulu.
2. Kesibukan saya sebagai anggota GAPENSI dengan adanya rapat anggota yang menyita waktu, dan ini merupakan bagian dari bagian pekerjaan.
3. Saya harus wira-wiri Semarang-Purworejo-Temanggung-Pati-Solo untuk mengecek tiap pekerjaan apakah lancar atau tidak dan kekurangan-kekurangan yang dsampaikan para pelaksana lapangan.
4. Saya harus mengikuti kegiatan pelelangan/tender proyek, untuk menjaga berlangsungnya usaha demi kelancaran studi saya, karena saya membiayai kuliah dari sisa hasil usaha itu, karena sebagian hasil lainnya, saya sisihkan untuk membayar angsuran hutang BANK, karena usaha tersebut mendapat modal dari pinjaman BANK. Beruntung sebagaian lelang/tender dapat dilakukan via online.
Hal diatas membuat saya merasa harus dewasa sebelum waktunya, karena teman-teman se usia saya bahkan lebih tua, belum pernah merasakan apa yang harus saya rasakan. Saya harus menghadapi beban yang seharusnya dihadapi orang yang sudah matang (Menikah/berkeluarga) dan itu membuat saya dewasa sebelum waktunya. Padahal umur saya belum genap 21 tahun, tapi beban yang saya hadapi harusnya beban orang berusia 40 tahun. Dan ini terkadang terbawa pada saat saya mengikuti kuliah.
Saya terkadang merasa iri dengan teman-teman mengenai beban yang saya tanggung. mengapa saya tidak dilahirkan seperti mereka yang serba enak dan saya harus menaggung beban ini sendiri. Mereka mendapat fasilitas yang cukup dari para orang tua. Hal ini sudah saya rasakan sejak saya lulus SMA. Saya sendiri sudah 4 bulan ini belum bertemu orang tua saya.
Apakah saya bisa melanjutkan Studi saya ? Saya tidak tahu. Saudara-saudara saya sendiri tidak pernah membantu saya.
Mengenai refleksi diri saya pribadi saya akui saya tidak bisa mengikuti kegiatan perkuliahan secara maksimal. Hal ini dikarenakan beberapa hal yaitu :
1. Saya harus menangani pekerjaan saya sebagai pelaksana proyek dari sebuah proyek pekerjaan di sebuah perusahaan kontraktor berbentuk CV dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan LPSE Jateng, Dimana dalam hal ini saya sebagai pimpinan pelaksana. Hal ini dikarenakan untuk membiayai kuliah saya juga harus bekerja terlebih dahulu.
2. Kesibukan saya sebagai anggota GAPENSI dengan adanya rapat anggota yang menyita waktu, dan ini merupakan bagian dari bagian pekerjaan.
3. Saya harus wira-wiri Semarang-Purworejo-Temanggung-Pati-Solo untuk mengecek tiap pekerjaan apakah lancar atau tidak dan kekurangan-kekurangan yang dsampaikan para pelaksana lapangan.
4. Saya harus mengikuti kegiatan pelelangan/tender proyek, untuk menjaga berlangsungnya usaha demi kelancaran studi saya, karena saya membiayai kuliah dari sisa hasil usaha itu, karena sebagian hasil lainnya, saya sisihkan untuk membayar angsuran hutang BANK, karena usaha tersebut mendapat modal dari pinjaman BANK. Beruntung sebagaian lelang/tender dapat dilakukan via online.
Hal diatas membuat saya merasa harus dewasa sebelum waktunya, karena teman-teman se usia saya bahkan lebih tua, belum pernah merasakan apa yang harus saya rasakan. Saya harus menghadapi beban yang seharusnya dihadapi orang yang sudah matang (Menikah/berkeluarga) dan itu membuat saya dewasa sebelum waktunya. Padahal umur saya belum genap 21 tahun, tapi beban yang saya hadapi harusnya beban orang berusia 40 tahun. Dan ini terkadang terbawa pada saat saya mengikuti kuliah.
Saya terkadang merasa iri dengan teman-teman mengenai beban yang saya tanggung. mengapa saya tidak dilahirkan seperti mereka yang serba enak dan saya harus menaggung beban ini sendiri. Mereka mendapat fasilitas yang cukup dari para orang tua. Hal ini sudah saya rasakan sejak saya lulus SMA. Saya sendiri sudah 4 bulan ini belum bertemu orang tua saya.
Apakah saya bisa melanjutkan Studi saya ? Saya tidak tahu. Saudara-saudara saya sendiri tidak pernah membantu saya.
Atas seluruh perhatianya saya ucapkan banyak terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar